"It is a scientific fact that these macaques, like all other primates, including humans, are communicating. They communicate in much the same way we do - facial expressions, vocalizations, body postures, those kinds of things." - Jeff Kerr Jeff Kerr is PETA foundations Chief Legal Officer. I asked him to come on the show to talk about one of PETA’s current lawsuits against the National Institutes of Health (NIH) and Nathional Institute of Mental Health (NIMH). PETA is arguing that the monkeys being tested on in a government run facility are capable of communication (or “are communicating”). And that we have a constitutional right under the First Amendment to receive their communications. This could be a game changer in allowing us to see what’s really going on in labs that are funded by taxpayer money, and which have so far been censored from public view. PETA’s lawsuit follows years of NIH’s attempts to deny Freedom of Information requests banning PETA executives from its campus and illegally censoring animal advocates’ speech on NIH’s public social media pages. Through the lawsuit, PETA is seeking a live audio-visual feed to see and hear real-time communications from the macaques who have been kept isolated, used in fear experiments, and had posts cemented into their heads. Anthropologists and other scientists have studied macaque and other primate communications for decades and know that the monkeys communicate effectively and intentionally through lip smacking, fear grimaces, body language, and various cries and sounds—all of which constitute speech under the law. Primatologists can analyze that speech on a deeper level to share their stories with the world.…
27 Agustus 2023, Teater Kampus Unhas menampilkan, monolog Sang Dalang yang disutradarai Resky Ramadhan Rusdi, Pengadilan Jalanan merupakan naskah Aspar Paturusi yang sutradara Mutmainnah, dan Teater Bau Mulut dengan sutradara Aan Halim Aras dan naskah Fail Pattontongan. Ketiga karya tersebut menceritakan isu-isu sosial terkini. Ketiganya masing-masing memiliki makna dan pesan kepada penonton.…
Buku “Pakarena: Esai, Testimoni, dan Kritik Kesenian Sulawesi Selatan” yang ditulis Moch Hasymi Ibrahim diluncurkan di Raising Hotel, Jumat, 16 Desember. Peluncurannya dihadiri sejumlah akademisi, penulis, budayawan, dan seniman-seniman di Sulsel.
Tak Ada yang Mencintaimu Setulus Kematian merupakan puisi Aslan Abidin yanh terdapat di buku puisinya, Orkestra Pemakaman. Puisi tersebut dibacakan oleh Reza dan musik oleh Gandi
Andi Wanua Tangke. Dia Pendiri Penerbit Pustaka Refleksi.Banyak buku-buku sejarah yang lahir darinya. Dia melakukan itu demi membangkitkan gairah penerbitan buku-buku sejarah dan tema-tema lokal di Indonesia Timur. Utamanya Sulsel. Dia menghidupkan tokoh-tokoh Sulsel agar dikenal luas oleh masyarakat. Bagaimana alumni Fakultas Sastra Unhas ini memulai perjuangannya? Andi Wanua Tangke menyebutkan bahwa dia, "Membangun Kearifan Lokal"…
#moderator dewinda dan #ulasan ini terkait pemakaian bahasa saat pandemik Korona di tanah air. Persoalan kebahasaan ini diulas oleh “Nasrullah, M.A” Alumni FIB Unhas dan Pascasarjana UGM yang saat ini dosen FIB Unmul Samarinda. Lock-down dan social distancing adalah dua diksi sekaligus istilah yang populer sejak wacana virus Corona (covid-19) mengemuka di masyarakat. Kedua diksi dan istilah berbahasa Inggris ini tidak bisa dipungkiri telah digunakan secara massif di pewacanaan ruang publik. Tulisan ini bermaksud menguraikan persoalan bahasa yang massif digunakan dalam percakapan baik yang dilakukan oleh masyarakat awam hingga pejabat pemerintah dalam komunikasi kepada publik. Bahasa sebagai artikulasi dan identifikasi identitas, sebagai pembawa pesan dan bahasa dalam kaitannya dengan identitas nasional adalah pokok-pokok pikiran yang akan dituangkan pada tulisan ini.…
KM10 School fokus mendiskusikan ruang. Saat ini materi diskusi Slamet Riadi, Magister Antropologi UGM. Dia membahas ekspansi ruang dalam agenda ekologi politik. Selengkapnya. Silakan didengar.
#KM10School. Edisi: The Spatial Turn Episode "Produksi Ruang (sosial) dan Kehidupan Sehari-hari" dengan pemantik Dr Andi Faisal dilaksanakan pada Rabu, 27 November 2019 di Ruang Diskusi Perpus Pusat Unhas.
Edisi Bongkar Arsip: Festival Sungai Mandar 2016 merupakan festival yang ke-3. Sejarawan JJ Rizal hadir di sana dan memberikan orasi kebudayaan. Yuk, silakan simak.
Sejak dikenalkan ISM terus berjalan. Dikutip di web ISM, sejumlah penulis: Aslan Abidin, Faisal Oddang, Ibe S. Palogai dan Irmawati Puang Mawar, mendirikan Institut Sastra Makassar (ISM) di Makassar, Sulawesi Selatan, tanggal 7 Juli 2018. ISM diharap menjadi tempat siapa saja mengembangkan kemampuan menulisnya. Institut ini lahir berkat dukungan ahli bahasa, pengajar sastra, dan penulis atau sastrawan.…
Saat 50 tahun Unhas tahun 2006 diadakan peluncuran prangko cetak-tindih dari prangko Sultan Hasanuddin, 9 September 2006. Ada sosok yang berjasa, yakni Dermawan Denassa. Alumni sastra Indonesia Unhas dan lini mengelola Rumah Hijau di Bontonompo, Gowa. Selamat mendengarkan.!!