If you like a real-life story that features grit, grace, and a lot of gumption, then you’re in the right place. Get ready to hear some courageous women talk about how pivotal, teachable “ah-ha” moments have reshaped their confidence and delivered opportunities they never imagined. It didnt happen by chance of course. No sir ree. They figured out new, sometimes uncomfortable ways, to put themselves out there in a way that shouts they get it—they are absolutely 100% worth knowing. You’ll hear intimate stories with actionable takeaways and some very secret sauce. Everyone has an important story worth knowing. And you know what? The world needs it, and you deserve it.
Unqualifed adalah sebuah podcast yang direkam ketika Randy dan Gustika cocok jadwalnya. Untuk berpartisipasi, silakan kirimkan curhat kamu ke hi.unqualified@gmail.com Untuk berteman di social media: Instagram: randyhimself & gustikajusuf Twitter: rndy11 & gustika Part of Box2box Media Network
Unqualifed adalah sebuah podcast yang direkam ketika Randy dan Gustika cocok jadwalnya. Untuk berpartisipasi, silakan kirimkan curhat kamu ke hi.unqualified@gmail.com Untuk berteman di social media: Instagram: randyhimself & gustikajusuf Twitter: rndy11 & gustika Part of Box2box Media Network
Sebetulnya, di mana sih garis perbedaan antara pseudoscience, hoax, dan klenik? Sebagai orang Indonesia, tentu kita percaya banyak hal yang berbau pseudoscience seperti kerokan, jamu, astrologi, primbon, dan lain sebagainya. Tapi kalau astologi... bisa dibilang klenik ga sih? Nah, kalau dibilang hoax, juga ga tepat kan ya? Bersama Feli dari Google Indonesia, @randyhimself dan @gustikajusuf ngomongin satu hal yang sering bikin banyak orang kepo: pseudoscience. Kira-kira, gimana nih kita bisa memanfaatkan search engine buat riset yang baik? Karena walaupun Mbah Google punya segala jawabannya, tugas kita untuk memilah-milah informasi. Karena ya, itu... semua macam jawaban ada! Kalau lo, hal pseudoscience apa yang lo masih lo percaya?…
Kali ini Randy dan Gustika ngobrolin arogansi, yang awalnya idenya tercetus karena ribut-ribut peleton sepeda menjajah jalan raya, lalu merembet ke pengalaman pribadi. Tapi... bukankah kita semua pernah jadi arogan? Bahkan orang yang baik pun (beda lah ya dari Randy dan Gustika 😛) pasti pernah merasa arogan di dalam kepalanya? Ngaku saja. Ngomongin arogansi ga akan pernah selesai. Setiap orang juga pasti pernah terlihat arogan setidaknya di mata satu orang lain. Lantas, apakah menjadi arogan sudah pasti jahat? And... where is the fine line between arrogance and abuse of power?…
Kali ini @randyhimself dan @gustikajusuf ngobrol soal kembali bekerja setelah liburan yang diwarnai dengan banyaknya orang marah-marah yang viral di Twitter. Mungkin kejadian seperti itu, kita gak akan langsung up-to-date ketika sudah mulai ngantor lagi. Atau... selama liburan Lebaran malah kerja juga? Pernah ga sih berhenti kerja?…
Episode di mana @randyhimself dan @gustikajusuf ngobrolin sesuatu yang agak klise: suka ga suka sama lebaran atau lebih tepatnya, selebrasi. Sebetulnya, perlu gak sih perayaan? Apa yang bikin sebuah hari "spesial", hingga harus dirayakan? Maksudnya mau senang, tapi kok energi malah kesedot ya sama hal-hal annoying? Lo, ada pandangan terhadap selebrasi (terutama lebaran)?…
Dalam episode kali ini, mengupas apa yang dimaksud dengan candu atau adiksi, karena kebetulan Randy dan Gustika kedatangan seorang kawan yang seorang dokter. Tetapi, ia gak bertugas untuk membetulkan gigi orang atau menyembuhkan flu, melainkan kesehariannya ia bertugas untuk membantu "pecandu". dr. John Elang Lanang Sismadi adalah teman SD-nya Gustika. Kami membahas seputar stigma, cerita keluarga, dan jenis-jenis adiksi. Ternyata adiksi bukan hanya pada zat yang kita konsumsi melalui rokok, alkohol, atau narkoba, lho. Tapi juga bisa psikis, dan beberapa cerita yang masuk malah tentang kecanduan masturbasi. No judgement. Kalau bukan karena cerita kalian, kita gak tahu hal-hal ini.…
Katanya sih di setiap keluarga pasti ada macam lintah yang pengin lo lemparin garam. Kali ini, Randy dan Gustika akan membahas sesuatu yang konon dimiliki setiap orang: beban keluarga. Ya, keluarga mereka tidak terkecuali. Dalam episode yang penuh dengan ghibah dan murka yang dipendam ini, Gustika dan Randy berdikskusi: yang mebuat orang jadi beban keluarga sebetulnya apa sih?…
Sebuah cerita traumatik yang dijanjikan oleh @randyhimself dan @Gustika (ft. Bang Akmal sebentar) dari beberapa episode yang lalu, akhirnya diceritakan. Isi episode ini adalah luapan kekesalan mereka berdua sebelum memasuki bulan Ramadan. Mungkin benang merahnya gak ada, selain kita belajar sabar atas kekonyolan yang kerap terjadi dalam dunia kerja. Contohnya, disuruh membereskan kesalahan mereka di sebuah hari raya. Lo, ada cerita kerja dengan orang resek?…
Dalam episode kali ini, Randy dan Gustika gak ngobrol mendalam. Hanya membahas tempat liburan dalam bucket list mereka, ke mana aja ingin berlibur setelah pandemi berakhir. Pergi berlibur itu gak harus kel tempat-tempat aesthetic. Kadang kita ingin mendatangi suatu tempat karena sejarahnya, atau bahkan perjalanan itu sendiri. Dari surat-surat yang masuk, seperti dari Rafli, ternyata perjalanan tribut untuk teman bisa jadi lebih berarti daripada perjalanan yang lain. Lo, ada bucket list?…
Sebagai orang Indonesia, kita tidak mungkin bisa terhindar dari cerita-cerita kearifan lokal dan lainnya. Walaupun tidak sepenuhnya percaya dengan takhayul, kadang kita terbiasa mengikuti kepercayaan tersebut–apakah karena takut kenapa-kenapa, ataupun karena menghormati kepercayaan tersebut. Kali ini, @randyhimself dan @Gustika membahas takhayul-takhayul, yang kali ini rata-rata ceritanya datang dari pendengar. Ternyata ada juga yang mengalami kejadian tidak masuk akal karena melanggar suatu perintah takhayul. Tapi kalau lo, apa sih yang membuat lo percaya sama takhayul?…
Ep. 89: Ekspektasi vs Realita Kuliah Bisa dikatakan hampir setiap orang di dunia ini memiliki ekspektasi tertentu ketika memasuki dunia kuliah. Mungkin juga termakan sitcom, kayak @randyhimself dan @gustikajusuf. Tetapi, hanya karena kuliah tidak sesuai ekspektasi, bukan berarti itu menjadi hal yang buruk. Bahkan kalau dikenang, masa-masa itu menyenangkan, kok. Walaupun mungkin hal ini tidak berlaku untuk semua orang. Ya… namanya pengalaman, kan? Gimana ekspektasi dan realita pengalaman kuliah lo?…
Memangnya kebaikan harus dibalas dengan kebaikan juga? Ya… ekspektasinya begitu, sih. Tapi di mana sih batasan antara ekspektasi dan pamrih? Atau jangan-jangan ikhlas itu gak ada? Karena pasti ketika bantu orang, ada rasa bangganya sendiri? Di kasus lain, bisa aja awalnya ikhlas, tiba-tiba orangnya jadi brengsek, terus jadi segala kebaikan ketutup sama keburukannya.…
.Di suatu malam di studio, Randy dan Gustika ngobrolin soal kebohongan-kebohongan yang mereka pernah percayai sewaktu kecil. Kebetulan sebagai anak-anak yang memiliki imajinasi liar, banyak banget kebohongan macam peri gigi, kolor ijo, sampai hantu-hantuan yang mereka yakini sekuat hati. Tapi ternyata sampai dewasa pun masih banyak juga kebohongan-kebohongan yang ternyata kita percaya. Terutama karena orang sekitar. Kebohongan apa yang pernah lo percayai?…
Pada dasarnya, gengsi sifat yang manusiawi. Siapa sih yang ga mau dipandang orang? Tapi bisa menjerumuskan juga kalau gengsinya kegedean. Kesempatan yang tadinya di depan mata, malah jadi menghilang. Semua gara-gara tembok tinggi yang dibangun demi pengakuan. Sampai-sampai, ada yang pakai palsuan supaya keren di depan. Kali ini Randy dan Gustika ngobrolin tentang pengalaman mereka kemakan gengsi. Menurut lo, secara realistis, perlu gak sih fit in sama ekspektasi masyarakat, hanya karena gengsi?…
Reinkarnasi Kalau cek di kamus, reinkarnasi artinya lahir kembali ke dalam tubuh yang berbeda; kehidupan yang baru. Tidak harus sebagai manusia, bisa juga lahir kembali jadi hewan. Kalau Min Yoongi ingin jadi batu, jadi Gustika mau ikutan supaya bisa sebelahan. Namun seiring berjalannya waktu, setiap kata bisa memiliki makna yang bergeser. Artinya, bisa jadi kita secara individu memaknai reinkarnasi dengan arti yang berbeda-beda. Walaupun bukan ajaran di kebanyakan agama yang "mainstream" di Indonesia, ternyata banyak yang percaya, dan tentu memaknaiknya dengan baik. Apa reinkarnasi buat kamu?…
Usia produktif diisi sama kerja kerja kerja, tapi di waktu yang sama kita juga harus melakukan yang lain untuk hidup. Kadang benturan, terus harus gimana?
Ternyata, banyak salah kaprah dari pengertian influencer. Kalau mau dibahas tidak akan ada habisnya. Kali ini Randy dan Gustika kedatangan Eno Bening, seorang Social Media Strategist, yang pada pengertian harfiahnya, juga seorang influencer. Karena itu, bisa dibilang Eno ada di dua sisi. Sebetulnya, istilah influencer lahir sebagai istilah yang netral, dan sebetulnya bukan sebuah pekerjaan. Kategorinya banyak, tolok ukurnya pun beda-beda. Tapi belakangan maknanya bergeser jadi negatif dan setiap dengar kata itu, bawannya malas dalam arti emosi. Menurut lo, kenapa ya?…
Fashion adalah salah satu cara kita bisa berekspresi dan menunjukkan kepribadian. Tapi lo tau ga, 85% dari tekstil terbuang setiap tahunnya. Plastik-plastik yang ada di dalam tekstilnya terlarung ke laut, sehingga membahayakan ekosistem di laut. Yup, industri fashion memproduksi karbon lebih banyak daripada penerbangan internasional dan shipping lewat jalur laut jika digabungkan. Dalam episode kali ini, Randy dan Gustika membahas sebuah alternatif serta gerakan baru, yaitu sustainable fashion–bagaimana kembali ke alam adalah jawabannya. Bersama Melia Winata, Co-Founder dan CMO dari Du Anyam, kita membahas gimana fashion juga bisa memberdayakan masyarakat. Selain itu, ada Bang Merdi Sihombing yang curhat soal fashion tradisional Indonesia yang lebih dari sekadar Batik, dari sananya ramah lingkungan, dan malah menyehatkan! So guess what? Sustainable fashion is the new black, so let’s go back to black.…
Dalam episode kali ini bersama @BRG_Indonesia, Unqualified ngobrolin sesuatu yang dekat dengan kehidupan kita semua: makanan! Tahukah gak bahwa Indonesia penghasil limbah makanan terbanyak peringkat kedua di dunia? Di episode kali ini, Randy dan Gustika ngobrol dengan Soraya Cassandra dari Kebun Kumara, dan seorang seniman pangan dari Sumatera bernama Ahmad, yang menceritakan bagaimana kita bisa mengkonsumsi makanan–bahkan menanam sendiri–tanpa memberi dampak yang fatal terhadap alam. Selama pandemi, tiba-tiba menanam makanan sendiri bukan lagi jadi trend, melainkan kebutuhan. Jadi, lo udah nyoba berkebun belum?…
Mengawali tahun 2021, Randy dan Gustika gak terlalu membahas resolusi karena tahun sebelumnya membuktikan bahwa semua yang terjadi di luar rencana. Kali ini, mereka ngobrolin hal-hal yang membuat mereka merasa “terbebaskan”. Apakah itu terbebas dari pekerjaan, komitmen, atau hal-hal kecil–tapi berpengaruh besar–yang membuat kita overthinking. Masing-masing adalah sesuatu yang ketika selesai, akhirnya menimbulkan rasa lega. Buat lo, penting ga ngawalin tahun tanpa merasa beban? — Di episode ini, @rndy11 dan @Gustika memutuskan buat ngobrolin hal-hal yang membuat mereka merasa “terbebaskan” dan memulai tahun baru dengan lega. Buat lo, penting ga ngawalin tahun tanpa merasa beban?…
Kenapa bumi disebut “ibu”? Membahas alam gak akan jauh dari membicarakan perempuan. Sejak dulu, perempuan menjadi yang terdepan dalam menjaga kelestarian bumi, baik itu di akar rumput, maupun di sisi kebijakan. Sering kali perempuan menjadi yang paling terdampak atas kerusakan lingkungan. Terlepas dari kegelapan yang sering kita dengar–konflik agraria dan lain sebagainya–ternyata banyak usaha dalam menemukan titik terang, salah satunya melalui restorasi hutan. Bukan berarti usahanya tanpa tantangan. Kali ini, Unqualified duduk bersama Pak Nazir Foead, Kepala Badan Restorasi Gambut (2016–2020), serta seorang pembawa acara bernama Sheila Purnama Bulan, yang pernah menjalankan pekerjaan yang dianggap “tidak perempuan".…
Sebuah studi dari Pew Research Center yang mengatakan bahwa Indonesia masuk dalam kategori salah satu negara paling religius di dunia. Ditemukan dari 97% responden menjawab bahwa agama penting dalam kehidupan mereka. Bahkan, menurut hemat kami, di Indonesia, orang yang tidak memiliki kepercayaan pun hidupnya masih dipengaruhi oleh agama. Bersama Sabilal Risyad dari podcast menyesal, kami berdiskusi seputar pertanyaan yang sedikit nyerempet dan sulit dijawab: mengapa kita masih berpegang terhadap sebuah kepercayaan? Tentunya tidak ada jawaban yang benar atau salah, karena yang ada hanya ada pandangan pribadi yang sering bertentangan. Kamu, kenapa masih memegang kepercayaan?…
Indonesia memiliki lahan gambut terluas keempat di dunia, tapi banyak dari kita—warga Indonesia—yang ngga tau. Bersama Mbak Resna Irama Simbolon dari Badan Restorasi Gambut, kali ini Randy dan Gustika ngajak ngobrol Richo Kyle, seorang aktor dan aktivis hak orangutan, dan Tiza Mafira, Associate Director dari Climate Policy Initiative serta Co-Founder dari Diet Kantong Plastik. Mulai dari membahas apa itu lahan gambut, fakta-fakta tentang ketergantungan kita terhadap lingkungan, hingga apa itu carbon trading. Dalam episode ini, kita mencoba untuk mencari celah di mana orang muda bisa partisipasi dalam restorasi gambut.…
Setelah ngobrol dengan satpam di episode sebelumnya dari Make Cents, kali ini Randy dan Gustika mengajak seorang mahasiswa bernama Sabilal Risyad buat membahas keuangan. Spesifiknya, reksa dana–sebuah instrumen investasi yang cukup terjangkau dan mudah dikelola. Mengutip kata-katanya Risyad, jangan sampai sandwich generation jadi Big Mac generation karena tidak tahu cara mengatur uang! Ditemani oleh Amanda dari Bank Mandiri Prioritas, Randy dan Gustika ngebongkar apa itu profil resiko dan kembali mengulik hal-hal yang perlu kita ketahui sebelum membuat keputusan penting atas aset kita. Tanpa tahu profil resiko, gimana kita mau membudayakan investasi, kan?…
Berani bilang "nggak" memang butuh nyali. Tapi setiap orang perlu nyali. Kali ini, Randy dan Gustika ngobrol soal momen mereka berani mengatakan "nggak" terhadap sesuatu. Sering kali keberanian tersebut menyelamatkan mereka dari situasi-situasi yang kurang menyenangkan, tapi pernah juga membuahkan penyesalan. Tapi kalau gak pernah nyesel, kita gak belajar dan berkembang, kan?…
Makan kepiting sampai usus meledak. Keracunan alkohol sampai gak sadar 4 hari. Ditodong beceng di kerumunan. Beberapa orang pernah terperangkap situasi yang membuat mereka berpikir kalau hidupnya sudah di penghujung, namun ternyata masih dikasih kesempatan melajutkan hidup. Umur memang gak ada yang tahu. Bagaimana kita bakal pergi pun, gak bakal ada yang tahu. Dalam episode ini, Randy dan Gustika berbagi cerita tentang near-death experience dan mendengar cerita orang-orang tentang pengalaman hidup mereka yang paling mencekam.…
Ternyata ketakutan investasi di saham salah satunya berakar dari mitos-mitos atau stigma yang beredar. Randy dan Gustika hadir kembali bersama orang-orang yang qualified dalam memecahkan mitos! Kali ini kami mengundang Pak Suherman yang bekerja sebagai satpam dan sekarang mendapatkan hasil luar biasa dari menabung saham sejak tahun 2008. Ditemani juga oleh Mas Dhanan, Branch Manager Mandiri Sekuritas yang sebetulnya sangat cocok menjadi dosen keuangan karena pintar menjelaskan hal-hal rumit menjadi sangat mudah dicerna. Tidak ada orang yang lebih tepat untuk diajak ngobrol dari mereka berdua ketika mau belajar menabung saham dan investasi. Intinya, menabung saham tidak harus jadi manusia macam karakter Wolf of Wall Street ataupun sedikitnya punya gaji yang nyentuh 2 digit. Jadi, tunggu apa lagi buat investasi?…
Seperti kata pepatah, di mana bumi dipijak, disitu langit dijunjung. Kita harus bisa menyesuaikan diri dalam keadaan apapun, termasuk dalam keadaan dan lingkungan yang baru
Pernah kehabisan topik obrolan, atau takut nanya sesuatu, bahkan kepada orang yang dekat sekalipun? Di suatu malam di mana studio Box2Box sudah gegap gempita, Randy dan Gustika nyobain Kartu Hati sambil memandang langit Jakarta di antara gedung-gedung tinggi yang gemerlap. Kadang jawaban dari sebuah pertanyaan lebih baik tidak ditanya sekalipun kalau tidak ada alasan. Tetapi dengan Kartu Hati, kita punya alasan buat PDKT kembali, bahkan dengan teman-teman sendiri. Kamu, apa yang mau ditanya? kalo kamu mau beli kartu hati bisa cek link bit.ly/kartuhati dan follow instagram.com/kartuhati_ untuk info detailnya!…
Lagi pengen mulai atau ngembangin bisnis? Kadang, profit bukan alasan utama dari memulai bisnis, melainkan memberdayakan orang sekitar. Hal ini yang menjadikan bisnis Andromeda, UMKM kuliner Sweet Sundae Ice Cream di Yogyakarta berjaya dari dulu hingga sekarang. Tapi bukan berarti usahanya tidak menghasilkan profit, lho! Dalam episode kali ini, kami berdua ngobrol bareng Andro soal awal dia merintis usahanya yang ternyata punya misi memberdayakan peternak susu lokal. Selain itu, kita dapat banyak tips soal branding dan marketing dari Pancaputera, Group Creative Director Grab Indonesia tentang gimana caranya bisnis kamu bisa #TerusUsaha dan bersaing di market yang sekarang. Jadi walaupun usahamu masih kecil dan terkendala banyak hal saat pandemi begini, kamu bisa #TerusUsaha dan gak harus menyerah! Cari tahu caranya di obrolan seru kita bareng Andro dan Panca!…
Secara garis besar, ‘burnout' bisa diartikan sebagai perasaan kegagalan dan kelesuan akibat tuntutan yang terlalu membebankan tenaga dan kemampuan seseorang dalam ilmu psikologi. Istilah ini pertama kali diperkenalkan tahun 1970. Dalam Bahasa Indonesia, burnout juga sering disebut ‘keletihan mental'. Menurut penelitian di Amerika Serikat, angka burnout naik sebanyak 40% karena pandemi. Seiring berjalannya waktu, kita ketahui bahwa burnout tidak hanya dikarenakan kerjaan numpuk dan tidak kenal waktu, tapi juga bisa terjadi karena kebanyakan nganggur. Menurut penelitian di Amerika Serikat, angka burnout naik sebanyak 40% karena pandemi. Dalam episode ini, Randy dan Gustika ngobrolin kesibukan mereka dua minggu ini, beserta berbagi pengalaman mereka dengan burnout, dan tips seputar self-care. Seperti biasa, Randy dan Gustika menjebak orang ikut rekaman di tengah-tengah. Kali ini yang menjadi korban adalah Bang Akmal dari Rompies Daddies, yang juga berbagi pengalamannya. Simak obrolan seputar burnout di episode ke-65 ini. Kalau kamu, apa yang bikin merasa burnout?…
Selama pandemi masih berlangsung, artinya kita masih harus mencari-cari cara untuk adaptasi dan merencakan keuangan lebih cermat supaya lebih tenang jalanin aktivitas. Kali ini Randy dan Gustika ngobrol-ngobrol dengan komika Mo Sidik, tentang bagaimana Mo beradaptasi dan mengatur keuangan sebelum sama sesudah pandemi. Ternyata, Mo dan Randy sama-sama (pernah) menggeluti dropshipping. Stress? Tentu. Untungnya kami kehadiran Riska Lavinia dari Bank Mandiri, yang ngasih kita tips beradaptasi dan bagaimana merencanakan keuangan (ada 4 langkah!). Dan ternyata investasi itu bisa dimulai dari Rp. 100.000 saja! Bersama Bank Mandiri, Podcast Unqualified kini hadir dengan segmen baru, #MakeCents: Making Sense of Millennial Financial Planning.…
Januari, Februari, Maaaaaaaaaret, Aaaaaaaaaapril …September??? Begitulah bagaimana rasanya tahun ini berlalu buat Randy dan Gustika. Tiba-tiba 2020 sudah tinggal 4 bulan. Waktunya evaluasi sebelum tahun ini berakhir. Episode kali ini, Randy dan Gustika bocor halus dan ngomel bersama Rana yang mau tiba-tiba kami ajak masuk studio di tengah rekaman. Rasanya seakan sudah se-abad tidak se-“lepas” ini nyerocos di Unqualified. Memang belum ada kesimpulan yang bisa diambil dari tahun 2020 ini. Di balik semua keburukan yang tersorot, banyak juga yang mengalami kebaikan di tahun yang katanya laknat ini. Tetapi, ternyata ada satu hal yang pasti adalah banyak pembelajaran–dari hal baik maupun buruk. Dari 50 cerita yang masuk, tidak banyak yang serupa. Hidup memang tidak hitam putih.…
Nyaris semua aktivitas terhenti karena pandemi. Tetapi, bukan berarti masalah di dunia ini ikut terhenti. Bagi tiga band sosial-aktivisme ini, pandemi menjadi sebuah kesempatan merilis mini album baru yang membahas isu-isu yang ada, lama maupun baru. Covid-19 masih merajalela, teman-teman! Dalam kesempatan ini, kami ngobrol cara-cara kreatif berkampanya isu sosial, dan bagaimana membagi waktu antara isu dan mengisi perut. Tentu, kami sempat menyentil soal aktivis yang ternyata melakukan kekerasan seksual, serta mendengar cerita-cerita dari pendengar Unqualified tidak kalah menarik!…
Randy dan Gustika buka-bukaan soal pengalaman mereka dikejar waktu. Sebagai orang Indonesia, bisa dikatakan bahwa kita hidup dalam masyarakat kolektif (atau guyub) yang mematok segalanya dengan umur. Terpaksa harus terburu-buru. Hal ini membuat Randy dan Gustika merenung soal standar sosial serta masa lalu mereka–bagaimana mereka berdua dikatakan “terlambat” lulus dari kuliah. Di belakangnya, sebetulnya ada rintangan tertentu yang orang tidak (pernah) tahu. Tidak sedikit dari pendengar yang curhat soal pernikahan yang terpaut uang dan hutang piutang. Belum lagi, tuntutan dari orang tua. Ada juga yang bercerita bahwa ia senang hidup dalam garis waktunya sendiri, tanpa harus terburu-buru. Kamu, bagaimana?…
Kami berkesempatan untuk ngobrol bareng Rachel Amanda yang mungkin kamu tahu dari film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini, tapi kami lebih dulu mengenalnya dari sinetron Candy yang isinya banyak sekali air mata! Kami juga ngobrolin tentang kehidupannya sebagai aktris sejak usia muda, bermain di film I Love You, Om sampai Dua Garis Biru. Amanda juga dikenal sebagai seseorang yang vokal dalam menyuarakan hak-hak perempuan dan anak. Tapi ia merasa ada yang masih kurang di kariernya, yaitu kesempatan menjadi orang jahat. Iya, kamu tidak salah baca. Rachel Amanda belum pernah memerankan karakter jahat sepanjang karier aktingnya yang dia mulai sejak umurnya masih satu digit. Obrolan kita dimulai dengan seseorang yang bertanya kepada Manda, "masa sih pernah susah?" Ya iyalah, namanya juga manusia. Episode kali ini, kita ngobrol sama Manda dari topik Bajaj Bajuri, pengalaman jadi salah satu penasihat muda untuk sebuah organisasi internasional, hingga cerita yang dia awalnya ingin jadi dokter, salah jurusan, dan berujung di psikologi. Dan tentunya, kita juga bacain cerita pendengar, dong.…
Semua orang pernah toxic atau problematis di masa lalu. Apa lagi di masa muda, ketika langkah yang kita buat tidak dipandu dengan wibawa atau pengetahuan. Pada akhirnya, kita merasa bersalah dan menyesal–and rightfully so. Tapi kadang... rasa penyesalan itu menghantui. Minggu ini kita ngobrol sama CEO Proud Project, Trivet Sembel, yang curhat soal pengalamannya ditipu nominal besar banget dalam menjalankan bisnis. Kejadian ini menjadikan Trivet diintai rasa shock dan penyesalan, bahkan setelah bertahun-tahun, walaupun bukan salahnya. Selain itu, kita juga mendengarkan beberapa cerita pendengar seperti waktu dulunya jadi kurir narkoba, dan beberapa background kisah yang pernah diangkat oleh Proud.…
"Self-reliant is being reliant on one's own powers and resources rather than those of others." Pada akhirnya, kita akan selalu bergantung pada diri sendiri. Tapi di mana titik awalnya? Apakah kita harus mulai sejak masih muda, atau harus menunggu mapan? Episode kali ini, Randy dan Gustika berbicara dengan Heyna Jimenez, seseorang yang telah “hustling” sejak dia masih umur belia sampai bisa (pada akhirnya) membiayai kuliahnya sendiri ke Italia. Bagi siapapun, penilaian dari luar yang menganggap seakan semuanya mudah akan selalu ada. Padahal, rintangan yang harus dilewati selalu berliku, dan hanya kita yang tau. Ayo kita memaknai hidup mandiri. — Pada akhirnya, kita akan selalu bergantung pada diri sendiri. Tapi di mana titik awalnya? Apakah kita harus mulai sejak masih muda, atau harus menunggu mapan? Episode ini, Randy dan Gustika memaknai hidup mandiri bersama Heyna Jimenez.…
Ada tiga definisi kata "selingkuh" ketika kita mencarinya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 1. suka menyembunyikan sesuatu untuk kepentingan sendiri; tidak berterus terang; tidak jujur; curang; serong 2. suka menggelapkan uang; korup 3. suka menyeleweng Definisi ketiga kerap menjadi pengertian yang paling umum di khayalak luas. Selingkuh atau ketidaksetiaan tidak hanya berpengaruh terhadap pasangan masing-masing, tetapi berdampak juga orang sekitar. Kadang, kenyataan pahit itu terpaksa harus diterima. Dari situ pula diperdebatkan, apakah selingkuh bisa hanya sekali, ataukah dari rasa penasaran yang ada, bisa menimbulkan kebiasaan?…
Episode kali ini, Randy dan Gustika dengan santai bercengkrama bersama oom-oom penggerutu dari Podcast Awal Minggu, Adriano Qalbi. Randy dan Gustika memutuskan untuk tidak membahas sebuah topik secara spesifik, karena Adri sebagai manusia yang menolak perubahan teknologi sudah merupakan subyek yang menarik. Menggabungkan bahasan proses panjang penulisan komedi hingga kisah percintaan Adri yang menjadi penyesalan dengan surel dari pendengar, kami mencoba mengulik jalan pikiran Adri dan kolam tai-nya. Apa siasat Adri untuk mengetahui perbedaan antara teman dan cinta? Apa saja yang pernah Adri sesalkan di masa lalu? Dan untuk kami bertiga, apakah sudah melihat ujung dari project podcast masing-masing?…
Kata ‘open-minded' sering dijadikan alasan orang buat melakukan suatu hal yang dianggap ‘edgy’. Sebaliknya, open-minded digunakan secara tidak tepat untuk menyerang orang dengan pendapat yang nyasarnya kejauhan. Padahal, kalau dipikir, inti dari open-minded itu toleransi atau tidak memiliki prasangka. Katanya Oxford Dictionary, open-minded itu “willing to consider new ideas”. Hmm… kalau idenya buruk, gimana? Bukankah semuanya subyektif? Kali ini Randy dan Gustika ngobrolin apa itu open-minded. Apakah open minded artinya kita ga punya pendirian hidup? Di mana kita bikin batasnya? Sejauh mana kita menerima perbedaan? Apa semua perbedaan harus banget diterima?…
Seperti yang kami janjikan, tema berpura-pura kuat kami jadikan satu episode lagi karena banyak sekali hal yang belum kami ekspos tentang hal ini. Selamat mendengarkan!
Seiring berjalannya waktu, internet semakin naik dalam hirarki kebutuhan; dari tersier, menjadi primer. Siapa bisa hidup tanpa internet di era sekarang? Mungkin kita tidak pernah menaruh harga pada data pribadi kita di internet. Namun nyatanya, data pribadi menjadi suatu komoditas mahal yang rawan dimaling oleh pihak yang ingin menyalahgunakannya. Untuk sebagian dari kita, ini menjadi sebuah wake up call karena harus terus beradaptasi dengan cara-cara kejahatan baru. Dalam episode kali ini, Randy dan Gustika membahas keamanan data di internet–suatu hal yang tidak bisa lagi ditunda, apa lagi hidup di zaman serba digital (Yang WFH angkat tangan!)…
Tidak usah dibilang, kita semua pernah melakukannya. Dari hal paling kecil seperti ketika jatuh saat turun dari kendaraan, atau tersandung sewaktu menaiki anak tangga. Template-nya kita tinggal bilang, "aku gak apa-apa". Tetapi, bagaimana dengan hal-hal besar? Ketika yang lain berhasil, dan kamu gagal. Ketika kamu ditinggal orang atau makhluk tersayang, bisa untuk selamanya. Ketika ada sebuah kejadian tidak enak yang memakanmu dari dalam, tapi kamu harus pura-pura kuat untuk orang-orang di sekitarmu. But then we realise, sometimes it's okay to not be okay.…
Di masa pandemi yang sulit ini tentu akan lebih mudah jika kondisi keuangan dalam keadaan baik-baik saja, tapi tidak gimana dong? Mari dengarkan diskusi Randy dan Gustika bersama Nicholas Saputra dan Diaz Adritya dari Bank Mandiri
Kapan kita siap untuk ditinggal seseorang atau sesuatu yang kita sangat sayangi? Mungkin engga akan pernah, tapi akan. Bersiaplah, menangis lah secukupnya
Apa rasanya suka tapi tidak bisa bilang dan hanya bisa mengagumi dalam diam? Untuk berpartisipasi, silakan kirimkan curhat kamu ke hi.unqualified@gmail.com
Setiap orang dapat stigmanya masing-masing, termasuk kami berdua dan teman-teman yang berbagi ceritanya di episode ini, mulai dari remaja perempuan tomboi sampai anak teroris. Seperti apa?
Memasuki minggu ke-5 karantina (di podcast kami bilang minggu ke-3 karena rencananya ini adalah episode 38) dan kami masih di rumah mencoba memberikan rekomendasi hiburan selama masa karantina ini
Idealnya sebuah pernikahan bertahan sampai maut memisahkan, namun dunia tidak pernah ideal. Jadi tentu kita sering melihat pernikahan yang berakhir dengan perpisahan, mungkin juga dari orang tua kita sendiri? Sebagai anak tentu sangat tidak menyenangkan melihat orang tua berpisah tapi ternyata ada perpisahan yang melegakan. Seperti apa?…
Selain memudahkan dalam berbagai hal, sosial media juga punya sisi buruk, yaitu komentar-komentar jahat yang dilontarkan pengguna satu ke pengguna lain. Kenapa harus jadi jahat di sosial media?